Translate

Saturday, 20 October 2012

Sloka-sloka dan Contoh Prarabda Karma Phala


PRARABDA KARMA PHALA

1.      Pengertian Prarabda Karma Phala.
v  Prarabda Karmaphala adalah pahala dari perbuatan kehidupan yang sekarang, sewaktu masih hidup, telah dapat dinikmati pada kehidupan sekarang juga. Prarabda Karmaphala itu dapat diartikan sebagai karmaphala cepat.
v  Prarabda karma phala adalah hasil dari perbuatan kita pada kehidupan sekarang ini tanpa ada sisanya, sewaktu masih hidup telah dapat memetik hasilnya, atas karma yang dibuat sekarang. Sekarang menanam kebijaksanaan dan kebajikan pada orang lain dan seketika itu atau beberapa waktu kemudian dalam hidupnya akan menerima pahala, berupa kebahagiaan. Sebaliknya sekarang berbuat dosa, maka dalm hidup ini dirasakan dan diterima hasilnya berupa penderitaan akibat dari dosa itu.

Prarabda karmaphala disebutkan dalam sloka berikut:
Jnanodayat purarabdham karma jnanana nasyati
Adattva svaphalam laksyam uddisyotsrtabanavat
Artinya :

Seperti anak panah yang lepas dan busurnya langsung melesat mencapai target, karmaphala yang mulai berbuah sebelum timbulnya pengetahuan tidak akan dapat dihilangkan oleh pengetahuan tanpa memberikan hasilnya.
Kunang ikang wwang angegong tukar, sadakaladunkha ika saparanya, solahnya, ring paturwan tuwi, makanimitta, tan anggeh ni hatinya, kadi kramaning aturu ring umah mesi sarpa.
Sarasamuscaya. 98
Akan tetapi orang yang biasa atau selalu bertengkar senantiasa ia resah, rusuh hati, kemanapun ia pergi; dan dalam semua perbuatannya, meski di tempat tidur sekalipun, tidak tentram hatinya, sebagai keadaan orang tidur dalam rumah yang berisi ular.
Samangke tan enak turunya, pratyekanya, wwang alara, wwang hana kagelengnya, wwang umangenangen sakaryanya, wwang saraga kunang.
Sarasamuscaya. 99
Artinya :
Yang lebih tidak enak tidurnya, ialah orang yang menderita sakit, orang yang ketakutan, orang yang dibenci, orang yang sedang memikir-mikirkan segala pekerjaannya, begitupun juga orang yang menderita cinta berahi.
Apan ikang wwang kakawaca dening krodhanya, salwirining pinujakenya, sawakaning pawehnya dana, salwirning tapanya, salwirning hinomakenya, ika ta kabeh bhatara yama sia umalap phalanika, tanpaphala iriya, twas nghel, matangnyat kawasakena tan krodha.
Sarasamuscaya. 102
Sebab orang yang dikuasai nafsu murkanya, segala apa yang dipersembahkannya, segala rupa barang yang diberikan sebagai sedekah olehnya, segala tapa yang dilakukan olehnya, segala yang dipersembahkan sebagai kurban kepada api olehnya, kesemuanya itu bhatara yama mengambl buahnya. Ia tidak mendapat hasil apa-apa, kecuali kepayahan. Oleh karena itu, kuasailah kemarahan hati itu.
Hana mangke kramanya, tan katanam krodha, apageh ring kasatyan, tatan pamatimati, tan dosagrahi, tuwi cuddhacara, samangkana kramanira, kadirghayusan pinangguh nira dlaha, adyapi mangke tuwi.
Sarasamuscaya. 147
Ada orang yang berkeadaan begini: tidak dirasuki kemarahan, selalu tetap berpegang teguh kepada kebenaran, selalu tetap berpegang teguh kepada kebenaran, sekali-kali tidak melakukan perbuatan membunuh, tidak berbuat jahat, benar-benar berkelakuan suci. Jika berkeadaan demikian, usia panjang diperolehnya kelak, bahkan sekarangpun.
Kunang ika wwang tapwan hana pwa inalapnya, drbyaning asing-asing, ya ika wastuning tan hana katakutnya, lilasing saparanya, kunang ikang maling ngaranya, sakwanyan sarwa sangcaya irinya, nihan padanya kadi kramaning mraga mara ring grama.
Sarasamuscaya. 150
Orang yang tidak pernah mencuri barang-barang kepunyaan siapapun juga, baginya sesungguhnya tidak ada yang ditakutinya, selalu gembira kemanapun perginya. Sebaliknya, yang disebut pencuri, kemanapun perginya serba merupakan kecurigaan baginya, demikianlah keadaannya sama seperti seekor kijang atau seekor binatang liar yang masuk ke dalam desa.
Yadyapi brahmana tuha tuwi, yan dussila, tan yogya katwangana, mon sudra tuwi, dharmika, susila, pujan katwangana jugeka, ling sang hyang aji.
Sarasamuscaya. 161
Meski brahmana yang berusia lanjut sekalipun, jika perilakunya tidak susila, tdak patut disegani. Biar orang sudra sekalipun, jika perilakunya berpegang kepada dharma dan kesusilaan, patutlah ia dihormati dan disegani juga, demikian kata sastra suci.
Ulah rahayu mara hetunikang wwang kinawruhan kasujanmanya, yadyapin hilanga ktang kawwangan, yan susila ikang wwang, ndan kinawruhan muwah kawwangan ika.
Sarasamuscaya. 163
Tingkah laku yang baik sesungguhnya merupakan sebab orang dikenal berkelahiran mulia. Biarpun silsilah keturunannya sudah tidak ada lagi, asalkan orang itu berkelakuan susila, akan diketahui pula aka nasal keturunan orang itu.
Manasam manasaiwayam
Upabhungkte cubhacubham
Waca waca krtam karma
Kayenaiwa ca kayikam.
Menawa Dharmasastra. XII. 8
Orang memperoleh akibatnya baik atau buruk dari pada tingkah laku perbuatan badannya, pikiran pada pikirannya, dan perkataan dalam ucapan kata-katanya.
Tatra yatpriti samyuktam
Kincidatmani laksayet
Pracantamiwa cuddhabham
Sattwam tad upadharayate
Menawa Dharmasastra. XII. 27
Kalau orang mengalami pada jiwanya perasaan nikmat yang mendalam seperti halnya sinar cahaya yang suci, hendaklah mereka mengetahui bahwa kebaikanlah itu ada diantara ketiga sifat itu.
Yatha jatabalo wanhir
Dahatyardranapi drumah
Tatha dahati wedajnah
Karmajam dosam atmanah
Menawa Dharmasastra. XII. 101
Laksana api yang memperoleh kekuatannya bahkan akan memusnahkan semua pohon-pohon kayu yang penuh parit. Demikianlah ia yang mengetahui Weda membakart noda-noda semua atas jiwanya yang lahir karena perbuatan jahatnya. 
2.     Contoh-contoh Prarabda Karma Phala:
Ø Bila anda mencaci seseorang tanpa alasan jelas, maka anda di pukul dan sakit.
Ø Kita bekerja untuk mendapatkan hasil kerja untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
Ø Saat kita mencubit lengan (sebab), maka rasa sakitnya (akibat) dapat dirasakan secara langsung pada saat itu juga.
Ø Seorang mencuri sepeda motor, kemudian dia dihakimi oleh warga sampai tewas.
Ø Seseorang melakukan kegiatan korupsi, kemudian dia langsung dihukum penjara seumur hidup.
Ø Sekelompok orang yang melakukan kegiatan terorisme, kemudian dia ditangkap dan diberi hukuman mati.
Ø Seseorang yang menggit cabe pasti akan langsung merasa pedas.
Ø Seorang siswa yang menyontek dan ketika  ketahuan  dia mendapatkan nilai jelek serta hukuman dari gurunya .
Ø Anda rajin menanam mangga, maka menikmati buah mangga, rajin membantu orang tua, disayang orang tua, rajin menyanyi istri dan anak-anak, merekapun akan menyayangi anda.

Monday, 3 September 2012

gede.pradnyana's note: Larutan: Penggolongan dan Contohnya

gede.pradnyana's note: Larutan: Penggolongan dan Contohnya: LARUTAN 1.       Larutan. a.        Pengertian Larutan Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih ya...

Larutan: Penggolongan dan Contohnya


LARUTAN
1.      Larutan.
a.       Pengertian Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
b.      Komponen-Komponen Larutan
Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat pelarut dan komponen zat terlarut.
*        Komponen Zat Pelarut ( solvent )
Zat pelarut adalah zat yang mendespresikan. Umumnya zat jumlah zat pelarut lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut, tetapi ada pada beberapa larutan komponen zat terlarutnya lebih banyak daripada komponen zat terlarutnya, larutan ini disebut larutan pekat. Pada bentuk larutan, struktur komponen zat pelarut ( solvent ) tidak berubah.
*        Komponen Zat Terlarut ( solute )
Zat terlarut adalah zat yang terdispresi dalam zat pelarut. Umumnya jumlah zat terlarut lebih sedikit dalam campuran tersebut, atau struktur zat terlarut berubah.
Ø   Contoh :
Ø 25 gram dapur dalam 100 gram air.
Dalam hal ini air ( H2O ) disebut pelarut, sedangkan garam dapur ( NaCl ) sebagai zat terlarut.
Ø Sirup ( kadar gula 80 % )
Pada sistem ini gula pasir merupakan komponen yang lebih banyak daripada air, akan tetapi gula dinyatakan zat terlarut dan air sebagai zat pelarut, sebab struktur air tidak berubah ( wujud : cair ), sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan.
2.      Macam-macam ( Penggolongan ) Larutan.
a.       Peta Konsep.

b.      Penggolongan larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan :
a.         Wujud pelarutnya, yaitu terdiri atas :
*      larutan cair, yaitu larutan yang berwujud cair. ( contoh : larutan gula, larutan garam, larutan cuka, sirup ),
*      larutan padat, yaitu larutan yang berwujud padat. ( contoh : emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain ),
*      larutan gas, yaitu larutan yang berwujud gas. ( contoh : udara ).
b.        Daya hantar listriknya, yaitu larutan elektrolit ( dapat menghantarkan arus listrik ) dan larutan nonelektrolit ( tidak dapat menghantarkan arus listrik ).
Ø  Larutan elektrolit dapat dibedakan berdasarkan :
Ø  Daya hantar listrik.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi :
Ø  Larutan elektrolit lemah
Yaitu larutan yang berdaya hantar listrik lemah. Pada uji elektrolit ditunjukkan dengan lampu menyala redup atau tidak menyala tetapi ada gelembung gas disekitar elektroda. Yang tergolong larutan elektrolit lemah yaitu NH3, CH3COOH, H3PO4, H2S, dan lain-lain. Dalam larutan senyawa elektrolit ini hanya terionisasi sebagian sehingga derajat ionisasi kecil ( α<1 )
Ø  Larutan elektrolit kuat
Yaitu larutan elektrolit yang berdaya hantar listrik kuat. Pada uji elektrolit ditunjukkan oleh nyala lampu terang dan disekitar elektroda timbul banyak gelembung-gelembung gas. Yang tergolong larutan elektrolit kuat meliputi senyawa ion ( larutan MgCl2, NaCl, dan NaOH ) dan beberapa senyawa kovalen polar ( HCl, HBr, HNO3, HI, dan H2SO4 ). Larutan elektrolit kuat memiliki derajat ionisasi sama dengan satu atau mendekati satu ( α = 1 ).
Ø  Ikatan Kimianya.
Berdasarkan ikatan kimianya, larutan elektrolit dibedakan menjadi :
Ø  Senyawa Ion ( Elektrovalen )
Senyawa ion adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan electron terluarnya. Atom yang kehilangan electron menjadi ion positif ( kation ) dan atom yang menerima electron menjadi ion negative ( anion ). Dalam larutan senyawa ionic pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat. Dalam lelehannya, senyawa ion dapat menghantarkan listrik karena ion-ion dalam lelehan dapat bergerak relatif lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam padatan. Dalam padatannya senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Ø  Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar dalam bentuk murni ( HCl cair murni, H2O murni, NH3 cair murni, dan lain-lain ) tidak dapat menghantarkan arus listrik walaupun dalam bentuk cairan. Begitu pula lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik. Ini karena molekul kovalen polar merupakan partikel netral. Namun, apabila dilarutkan dalam air, maka dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini terjadi karena antara molekul air dan molekul kovalen polar terjadi gaya tarik-menarik yang cukup kuat untuk memutuskan ikatan membentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Contoh:
Nama
Rumus Molekul
Hasil Ionisasi
Asam Fluorida
HF
H+ + F-
Asam Asetat
CH3COOH
CH3COO- + H+
Asam Sulfit
H2SO3
2H+ + SO32-
Asam Fosfat
H3PO4
3H+ + PO43-
Asam Sulfat
H2SO4
H+ + SO42-
Asam Klorida
HCl
H+ + Cl-
Asam Nitrat
HNO3
H+ + NO3-

Meskipun demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami ionisasi dalam air. Sedangkan molekul nonpolar, tidak ada yang bersifat elektrolit. Perbedaan antara senyawa ion dengan senyawa kovalen polar disimpulkan sebagai berikut :
Wujud
Jenis Elektrolit
Senyawa Ion
Senyawa KovalenPolar
Padatan
Nonkonduktor
Nonkonduktor
Lelehan
Konduktor
Nonkonduktor
Larutan
Konduktor
Konduktor

3.      Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
a.       Larutan Elektrolit
Dikatakan larutan elektrolit karena larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Kuat lemahnya daya hantar larutan elektrolit sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya ion yang dihasilkan dari proses ionisasi. Semakin banyak molekul zat yang terurai menjadi ion, semakin kuat daya hantar listriknya, dan sebaliknya.
Larutan elektrolit dapat digolongkan berdasarkan :
A.     Daya Hantar Listrik, dibedakan menjadi :
Ø  Larutan Elektrolit Kuat, Contohnya : MgCl2, NaCl, NaOH, HCl, HBr, HNO3, HI, dan H2SO4
Ø  Larutan Elektrolit Lemah, contohnya : NH3, CH3COOH, H3PO4, H2S, dan lain-lain.
B.     Ikatan Kimia, dibedakan menjadi :
Ø  Senyawa Ion, yaitu senyawa yang terbentuk dari ikatan ion positif ( kation ) dan ion negative ( anion ) contohnya : NaCl, MgCl2, Na2O, Al2S3, dll.
Ø  Senyawa Kovalen Polar, yaitu senyawa yang terbentuk karena pemakaian bersama satu atau lebih pasang atom, dimana diantara unsur-unsur yang berikatan mempunyai perbedaan elektronegatifitas.  contohnya : HCl, HNO3, H2SO4, CH3COOH, NH4OH, dll.
v  Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena ketika dilarutkan dalam air, senyawa larutan elektrolit, misalnya garam dapur ( NaCl ) terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas, ion-ion inilah yang akan menghantarkan arus listrik.
gambar : garam dapur (NaCl)


b.      Larutan Nonelektrolit
Dikatakan larutan nonelektrolit, karena larutan jenis ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada larutan ini tidak dihasilkan ion-ion, melainkan senyawa ini larut dalam air sebagai molekulnya. Pada uji elektrolit ditunjukkan dengan lampu yang tidak menyala dan tidak ada gelembung. Larutan nonelektrolit mempunyai derajat ionisasi sama dengan nol (α=0 ). Contoh larutan nonelektrolit adalah : Larutan gula C12H22O11, urea, alcohol, minyak, glukosa, dll.
gambar : alkohol contoh larutan nonelektrolit

4.      Derajat ionisasi ( α )
Derajat ionisasi adalah banyaknya mol zat yang terurai dibagi dengan mol zat mula-mula, atau dirumuskan dengan persamaan matematis :



Derajat ionisasi menentukan kuat lemahnya daya hantar listrik pada larutan. Besarnya derajat ionisasi berkisar antara 0 dan 1 ( 0 < α < 1 ).
a.       Derajat ionisasi ( α ) = 0 berarti tidak ada molekul zat yang terurai menjadi ion, sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan yang mempunyai α=0 termasuk larutan nonelektrolit.
b.      Derajat ionisasi ( α ), 0 < α < 1, berarti hanya beberapa molekul zat saja yang terurai menjadi ion, sehingga hanya dapat menghantarkan sedikit arus listrik. Larutan yang mempunyai derajat ionisasi 0<α<1 termasuk larutan elektrolit lemah.
c.       Derajat ionisasi ( α ) = 1 berarti semua molekul zat terurai menjadi ion, sehingga dapat menghantarkan banyak arus listrik. Larutan yang mempunyai α=1 termasuk larutan elektrolit kuat.
5.      Percobaan ( uji elektrolit )
*         Alat dan bahan :
-          Lampu pijar
-          Kabel
-          Sumber tegangan listrik ( baterai )
-          Elektroda
-          Gelas
-          Larutan garam ( NaCl )
-          Larutan cuka ( CH3COOH )

-          Larutan gula (C12H22O11 )
*         Langkah Kerja.
-          Susunlah alat penguji elektrolit sesuai dengan skema rangkaian alat penguji elektrolit di bawah.
-          Masukkan kedua electrode ke dalam larutan yang akan diuji, misalnya larutan garam dapur ( NaCl ).
-          Amati apa yang terjadi pada lampu dan sekitar electrode.
-          Ulangi ketiga langkah di atas untuk larutan yang lain, ( larutan cuka ( CH3COOH ) dan larutan gula ( C12H22O11 )
-          Lengkapi hasil kegiatan tersebut dalam tabel pengamatan.

*         Skema rangkaian sederhana alat penguji elektrolit.

*         Tabel hasil pengamatan :
Larutan
Rumus
Senyawa
Nyala
Lampu
Gelembung
Gas
Larutan garam dapur
NaCl
Terang
Ada ( banyak )
Larutan cuka
CH3COOH
Redup
Ada ( sedikit )
Larutan gula
C12H22O11
Tidak menyala
Tidak ada

*         Kesimpulan:
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa larutan garam dapur ( NaCl ) dan larutan cuka ( CH3COOH ) termasuk larutan elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik yang ditunjukkan dengan lampu yang menyala dan terdapat gelembung-gelembung gas di sekitar electrode. Sedangkan, larutan gula ( C12H22O11 ) termasuk larutan nonelektrolit, karena tidak dapat menghantarkan arus listrik yang ditunjukkan dengan lampu yang tidak menyala dan tidak terdapat gelembung-gelembung gas disekitar electrode.
6.      Dari percobaan pada soal no 5, didapatkan bahwa :
v  Larutan garam ( NaCl ) termasuk larutan elektrolit kuat.
v  Larutan cuka ( CH3COOH ) termasuk larutan elektrolit lemah.
v  Larutan gula ( C12H22O11 ) termasuk larutan nonelektrolit.
7.      Berdasarkan berbagai sumber, diketahui bahwa :
v  Larutan garam ( NaCl ) termasuk larutan elektrolit kuat, karena semua molekul zat garam dapur ( NaCl ) berubah menjadi ion-ion ( mempunyai derajat ionisasi/α=1 ). Di dalam larutan, senyawa NaCl terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-. Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik. Larutan NaCl dapat menghantarkan banyak arus listrik. Hal ini ditunjukkan dengan lampu yang menyala terang dan terdapat banyak gelembung-gelembung gas pada electrode.
v  Larutan cuka ( CH3COOH ) termasuk larutan elektrolit lemah, karena hanya sebagian molekul zat CH3COOH saja yang terionisasi menbentuk ion-ion ( derajat ionisasinya kecil diantara 0 dan 1 ( 0<α<1 )). Sehingga arus listrik yang dihantarkan tidak semuanya atau hanya sebagian arus listrik yang dihantarkan. Hal ini ditunjukkan dengan lampu yang menyala redup atau tidak menyala tetapi terdapat gelembung-gelembung gas pada electrode.
v  Larutan gula ( C12H22O11 ) termasuk larutan nonelektrolit, karena jika dilarutkan dalam air atau pelarut lainnya tidak membentuk ion-ion, melainkan terlarut sebagai molekul gula. Sehingga larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik yang ditunjukkan dengan lampu yang tidak menyala dan tidak terdapat gelembung-gelembung gas pada electrode.
8.      Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit.
¯  Larutan Elektrolit :
Ø  Larutan Elektrolit Kuat
 gambar : HCl dan NaOH
v  Asam
                                                                        ·          Asam Klorida ( HCl )
                                                                        ·          Asam Sulfat ( H2SO4 )
                                                                        ·          Asam Bromida ( HBr )
                                                                        ·          Asam Nitrat ( HNO3 )
                                                                        ·          Asam Perklorat ( HClO4 )
v  Basa
                                                                        ·          Natrium Hidroksida ( NaOH )
                                                                        ·          Kalium Hidroksida ( KOH )
                                                                        ·          Kalsium Hidroksida ( Ca(OH)2 )
                                                                        ·          Barium Hidroksida ( Ba(OH)2 )
v  Garam
                                                                        ·          Natrium Klorida / garam dapur ( NaCl )
                                                                        ·          Natrium Sulfat ( Na2SO4)
                                                                        ·          Magnesium Sulfat ( MgSO4 )
                                                                        ·          Kalsium Klorida ( CaCl2 )
                                                                        ·          Aluminium Sulfat ( Al2(SO4)3 )
Ø  Larutan Elektrolit Lemah
v  Asam
                                                                        ·          Asam Asetat ( CH3COOH )
                                                                        ·          Asam Fluorida ( HF )
                                                                        ·          Asam fosfat ( H3PO4 )
                                                                        ·          Asam Sulfit ( H2SO3 )
v  Basa
                                                                        ·          Amonium Hidroksida (NH4OH )
                                                                        ·          Aluminium Hidroksida ( Al(OH)3 )
                                                                        ·          Besi (II) Hidroksida ( Fe(OH)2 )
                                                                        ·          Magnesium Hidroksida ( Mg(OH)2 )
¯  Larutan Nonelektrolit :
                                                                        ·          Larutan gula ( C12H22O11 )
                                                                        ·          Alkohol ( C2H5OH )
                                                                        ·          Urea ( CO(NH2)2 )
                                                                        ·          Glukosa ( C6H12O6 )
9.      Teori Ionisasi.
Teori Ionisasi dikemukakan oleh Svante August Arrhenius ( 1859-1927 ). Berdasarkan percobaannya, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan pada suatu larutan akan terjadi proses ionisasi ( penguraian ) yang menghasilkan ion-ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negative disebut anion. Penguraian ini bisa juga terjadi pada zat padat ionic yang dilelehkan.  Ikatan ion terputus pada saat pelelehan dan terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas. Kehadiran ion-ion yang bergerak bebas inilah yang memungkinkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Misalnya senyawa NaCl(l), KCl(l), dan CaO(l) dapat menghantarkan arus listrik, tetapi NaCl(s), KCl(s), CaO(s) tidak dapat menghantarkan arus listrik.
 gambar : proses ionisasi pada larutan NaCl
Contoh beberapa reaksi ionisasi dari larutan-larutan elektrolit adalah sebagai berikut.
*        Reaksi ionisasi pada larutan elektrolit kuat.
Ø  Asam  : HxZ(aq)                xH+(aq) + Zx-(aq)
Contoh :
HCl(aq)             H+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq)             2H+(aq) + SO42-(aq)
HBr(aq)             H+(aq) + Br-(aq)
HNO3(aq)              H+(aq) + NO3-(aq)
HClO4(aq)                    H+(aq) + ClO4-(aq)
Ø  Basa : M(OH)x(aq)                Mx+(aq) + xOH-(aq)
Contoh :
NaOH(aq)                    Na+(aq) + OH-(aq)
KOH(aq)                    K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq)               Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
Ba(OH)2(aq)                       Ba2+(aq) + 2 OH-(aq)
Ø  Garam : MxZy(aq)              xMy+(aq) + yZx-(aq)
Contoh :
NaCl(aq)             Na+(aq) + Cl-(aq)
Na2SO4(aq)            2Na+(aq) + SO42-(aq)
MgSO4(aq)            Mg2+(aq) + SO42-(aq)
CaCl2(aq)                    Ca2+(aq) + 2Cl-(aq)
Al2(SO4)3(aq)                  2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)
*        Reaksi ionisasi pada larutan elektrolit lemah.
Ø  Asam : HxZ(aq)                xH+(aq) + Zx-(aq)
Contoh :
CH3COOH(aq)            H+(aq) + CH3COO-(aq)
HF(aq)              H+(aq) + F-(aq)
 H3PO4(aq)                  3H+(aq) + PO43-(aq)
H2SO3(aq)                  2H+(aq) + SO32-(aq)
Ø  Basa : M(OH)x(aq)                Mx+(aq) + xOH-(aq)
Contoh :
NH4OH(aq)           NH4+(aq) + OH-(aq)
Al(OH)3(aq)           Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Fe(OH)2(aq)                 Fe2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg(OH)2(aq)                  Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
10.  Manfaat Larutan Elektrolit Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Larutan elektrolit banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut
*         Untuk mencari ikan dengan cara mengalirkan listrik pada air sungai dan kolam sehingga ikan-ikan yang hidup di sungai atau kolam tersebut mati karena tersengat listrik. Sebagai elektrolitnya adalah air sungai.
*         Untuk membuat batu baterai. Pada sel kering ( batu baterai ) menggunakan NH4Cl dan MnO2 sebagai elektrolitnya.
*         Pada sel aki menggunakan H2SO4 sebagai elektrolitnya.
gambar : pemanfaatan larutan asam sulfat pada aki.

*         Pada baterai alkalin menggunakan KOH sebagai elektrolitnya.
*         Untuk memurnikan logam, seperti memurnikan tembaga kotor menggunakan larutan CuSO4 sebagai elektrolitnya.
*         Untuk penyepuhan ( electroplating ) logam, seperti penyepuhan sendok dengan perak menggunakan larutan perak nitrat sebagai larutan elektrolitnya.