Translate

Tuesday 10 June 2014

Unsur Intrinsik Puisi Pada Suatu Hari Nanti

PADA SUATU HARI NANTI
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi diantara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari.

Unsur-unsur puisi diatas adalah:
1.      Tema                           :    Perasaan cinta dan kesetiaan dari seseorang kepada orang yang dicintainya.
2.      Amanat                       :    1) Berusahalah untuk selalu setia kepada orang yang kita cintai.
2) Cintailah orang yang kita cintai sampai akhir hayat kita.
3) Berusahalah dengan gigih dan jangan pernah menyerah.
3.      Pemilihan kata            :    Kurang maksimal, karena hanya berpedoman pada satu/beberapa kata, seperti “Pada suatu hari nanti.”
4.      Penggunaan majas      :    Puisi diatas tidak menggunakan majas.
5.      Nada dan perasaan     :    Nada sedih dengan suasana khusyuk, dan menyiratkan sebuah optimism.
6.      Makna konotasi          :    Jasadku, suaraku, dan impianku = keberadaan penyair.
Tak akan ada lagi, tak terdengar lagi, tak dikenali = mati.
Bait-bait sajak, larik-larik, dan huruf-huruf = kehidupan ini.
Letih-letihnya = putus asa.
7.      Makna denotasi          :    1) Pada suatu hari nanti.
2) Kau takkan kurelakan sendiri.
3) Kau akan tetap kusiasati.

4) Kau takkan letih-letihnya kucari.

No comments:

Post a Comment