PADA
SUATU HARI NANTI
Pada
suatu hari nanti
Jasadku
tak akan ada lagi
Tapi
dalam bait-bait sajak ini
Kau
takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi diantara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada
suatu hari nanti
Impianku
pun tak dikenal lagi
Namun
di sela-sela huruf sajak ini
Kau
takkan letih-letihnya kucari.
Unsur-unsur
puisi diatas adalah:
1. Tema : Perasaan cinta dan kesetiaan dari seseorang
kepada orang yang dicintainya.
2. Amanat : 1) Berusahalah untuk selalu setia kepada orang yang kita cintai.
2)
Cintailah orang yang kita cintai sampai akhir hayat kita.
3)
Berusahalah dengan gigih dan jangan pernah menyerah.
3. Pemilihan
kata : Kurang maksimal, karena hanya berpedoman pada satu/beberapa kata,
seperti “Pada suatu hari nanti.”
4. Penggunaan
majas : Puisi diatas tidak menggunakan majas.
5. Nada
dan perasaan : Nada sedih dengan suasana khusyuk, dan menyiratkan sebuah
optimism.
6. Makna
konotasi : Jasadku, suaraku, dan impianku = keberadaan penyair.
Tak
akan ada lagi, tak terdengar lagi, tak dikenali = mati.
Bait-bait
sajak, larik-larik, dan huruf-huruf = kehidupan ini.
Letih-letihnya
= putus asa.
7. Makna
denotasi : 1) Pada suatu hari nanti.
2)
Kau takkan kurelakan sendiri.
3)
Kau akan tetap kusiasati.
4)
Kau takkan letih-letihnya kucari.
No comments:
Post a Comment