Relief
Daratan dan Relief Dasar Laut
a.
Pendahuluan.
Bumi
seperti bawang yang terdiri dari beberapa lapis. Planet bumi terdiri dari
bola-bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kerak
bumi ( kulit bumi ), mantel bumi, dan inti bumi. Mantl terdiri dari dua bagian
yaitu mantel atas dan mantel bawah yang dipisahkan oleh lapisan peralihan.
Demikian juga inti dibagi menjadi dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
Lapisan
kulit bumi sering disebut litosfer. Berasal dari kata litos artinya
batu, sfeer atau sphaira artinya bulatan. Jadi litosfer adalah
lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang terdiri dari batu-batuanan yang keras
dan tanah, sedangkan tanah itu sendiri berasal dari batuan yang melapuk. Batu-batuan pembentuk lapisan kerak bumi ini
banyak mengandung mineral-mineral yang berbentuk kristal dan hablur. Selain itu
ada juga beberapa jenis logam.
Permukaan
bumi memiliki kenampakan alam yang sangat beragam. Tidak hanya di permukaan,
tetapi di dalam bumi pun terdapat proses yang masih berlanjut sampai saat ini.
Kenampakan alam di permukaan bumi antara lain dipengaruhi oleh tenaga-tenaga
pembentuk muka bumi, baik yang berasal dari dalam bumi ( tenaga endogen )
maupun tenaga yang berasal dari luar bumi ( eksogen ). Tenaga tersebut membentuk
dan mengubah kenampakan alam yang ada. Hal itu berdampak pada bentang dan
aktivitas penduduk yang ada didalamnya.
Akibat
dari tenaga-tenaga endogen dan tenaga eksogen, terbentuklah relief-relief
permukaan bumi, baik di daratan maupun di dasar laut.
b.
Relief
Muka Bumi.
1.
Pengertian
Relief.
Relief adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan,
dataran, atau cekungan yang terjadi karena adanya pengaruh tenaga-tenaga
pembentuk muka bumi, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen.
2.
Jenis-Jenis
Relief
Relief
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a.
Relief
Darat.
Relief
daratan adalah bentuk
kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau cekungan yang
terdapat di wilayah daratan permukaan bumi. Relief darat akan
selalu berubah dari waktu ke waktu dan hal ini juga akan menyebabkan perubahan
pola hidup makhluk yang tinggal di permukaan bumi tersebut. Perubahan bentuk
permukaan bumi dikarenakan adanya tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal
dari dalam bumi. Dan juga tenaga eksogen, yang merupakan tenaga yang berasal
dari luar bumi.
Relief antara daratan satu dengan
daratan lainnya tidak sama, dengan adanya relief daratan yang
tidak sama, maka juga akan mempengaruhi kehidupan pada suatu wilayah.
Adapun
macam-macam relief daratan di permukaan bumi adalah :
1.
Dataran Rendah.
Dataran
rendah merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Dataran rendah
diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian antara 0-200
m di atas permukaan laut. Di Indonesia banyak kita jumpai wilayah dataran
rendah yang terjadi dari hasil sedimentasi material ( tanah ) yang dibawa oleh
sungai-sungai ke muara. Oleh karena itu, daerah ini juga disebut dataran alluvial.
Misalnya, dataran alluvial di Sumatera bagian timur, jawa bagian utara,
Kalimantan barat, kalimanatan selatan, Kalimantan timur serta irian jaya bagian
barat dan utara. Di pulau-pulau lain juga terdapat alluvial, tetapi ukurannya sempit.
Daerah dataran alluvial memiliki penduduk lebih padat jika dibandingakn dengan
daerah pegunungan, karena dataran alluvial biasanya merupakan daerah subur.
Bentuk
muka bumi berupa dataran rendah digambarkan menggunakan symbol area berwarna
hijau. Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan
warna, misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0-100m dan warna hijau muda
untuk ketinggian antara 100-200m di atas permukaan laut. Pada peta topografi,
dataran rendah dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.
2.
Dataran Tinggi.
Dataran tinggi (disebut juga plateau
atau plato) diidentifikasikan
sebagai relief daratan yang relative landai dengan ketinggian antara 200-1000 m
di atas permukaan air laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Beberapa
dataran tinggi antara lain Dataran
Tinggi Dekkan, Dataran
Tinggi Gayo, Dataran
Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, dan Dataran Tinggi Alas. Dataran
tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang
tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori
terakhir ini antara lain adalah Dataran
Tinggi Dieng di Jawa Tengah.
Dataran
tinggi digambarkan dengan menggunakan symbol
area kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran
tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka
penunjuk kontur yang besar ( antara 200-1000 meter ).
3.
Kawasan Pegunungan atau Perbukitan.
Pegunungan merupakan
kumpulan atau barisan gunung. Kawasan pegunungan diidentifikasikan
sebagai daratan yang memiliki kemiringan lereng yang relative lebih besar bila
dibandingkan dengan dataran dan mempunyai ketinggian di atas 1000 meter. Adapun
perbukitan adalah daerah dengan kondisi sama dengan pegunungan, namun memiliki
ketinggian yang lebih rendah ( antara
200 sampai 300 meter ). Karena kemiringan lerengnya yang
relative besar, maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan
memiliki garis-garis kontur yang relative rapat satu sama lain. Adapun pada
peta umum, kawasan ini digambarkan dengan symbol area berwarna cokelat.
Di Indonesia terdapat beberapa deretan pegunungan, yaitu:
1.
Deretan pegunungan Sunda, yaitu
deretan pegunungan yang berjajar dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusatenggara,
Maluku Selatan dan berakhir di Pulau Banda.
2.
Deretan Sirkum Australia,
yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung timur Pulau Irian,
masuk melalui bagian tengah Irian dengan puncak tertinggi Jayawijaya.
3.
Deretan pegunungan Sangihe, yaitu
deretan pegunungan yang membujur dari Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), masuk
ke Minahasa, Teluk Gorontalo (dengan Gunung Una-Una yang sering meletus) hingga
Sulawesi Selatan.
4.
Deretan Pegunungan Halmahera,
yaitu deretan pegunungan yang berderet mulai dari Pulau Talaut, Pulau Maju dan
Tifor di Maluku Utara, masuk ke Halmahera serta Pulau Ternate dan Tidore,
berbelok ke timur hingga Kepala Burung
5.
Deretan Pegunungan Kalimantan,
deretan ini bermula dari Pulau Palawan (Filipina) kemudian masuk ke Kalimantan.
4.
Gunung
Gunung
merupakan bentuk relief muka bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki
ketinggian di atas 1000 meter. Dalam peta, gunung digambarkan dengan symbol
segitiga berwarna merah untuk gunung berapi dan segitiga berwarna hitam untuk
gunung mati.
5.
Rawa, danau, dan waduk
Rawa
merupakan wilayah daratan yang digenangi air, biasanya berada di daratan rendah
atau didaerah pantai. Adapun danau adalah daratan luas yang digenangi air,
sedangkan waduk adalah danau buatan. Danau dan waduk biasanya terdapat di
daerah dataran tinggi. Pada peta, danau dan waduk digambarkan dengan symbol
area berwarna biru. Sedangkan rawa digambarkan dengan area berwarna hijau
dengan garis putus-putus.
6.
Sungai
Sungai
merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada
umumnya sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau
dataran tinggi dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan
dengan garis yang berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta
kontur, sungai digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah
kontur membelok kearah hulu.
7.
Pantai
Pantai, adalah bagian dari darat yang
terdekat dengan laut. Garis pantai adalah garis batas antara laut dan darat.
Tepi pasir atau pesisir adalah bagian dari darat yang tergenang air ketika
pasang naik dan kering ketika surut. Daratan yang terletak di tepi laut disebut
pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut :
1.
Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan.
2.
Tanjung
atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke
laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau semenanjung.
3.
Delta, tanah endapan di muara sungai.
4.
Gosong, pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke
permukaan ketika air laut surut disebut gosong (gosong pasir).
b.
Relief
Dasar Laut.
Relief dasar
laut adalah bentuk
kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan atau cekungan yang terdapat di
wilayah dasar laut.
Berbeda
dengan relief daratan yang mudah digambarkan karena dapat dilihat dari atas,
relief lautan relative lebih sulit ditentukan. Pada umumnya, lautan digambarkan
dengan symbol area berwarna biru. Seperti juga halnya dengan wilayah daratan,
penggambaran warna tersebut juga dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan
warna berikut ini.
Pada
beberapa peta terdapat warna biru gelap untuk menunjukan letak suatu palung dan
warna putih kelabu untuk menunjukan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda
4.255, artinya laut tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter.
Seperti
halnya bentuk muka bumi di daratan yang beranekaragam, bentuk muka bumi di
lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan
sekasar relief di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan oleh
arus laut. Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.
Landasan Kontinen ( continental shelf )
Landasan
Kontinen ( continental shelf ) adalah wilayah laut yang dangkal di sepanjang
pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4%
atau sekitar 0o7’ atau 2m/km. Landas kontinen merupakan dasar laut
dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas
Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km kea rah barat. Dangkalan sahul
yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, Landas kontinen
dari Siberia kea rah laut Arktik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang
merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa,
dan Sumatera.
2.
Lereng benua ( continental slope )
Lereng
benua ( continental slope ) merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan antara 4% sampai 6%.
Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter. Daerah ini meluas dari patahan
beting sampai pada kedalaman rata-rata 2 km. daerahnya curam dengan kemiringan
rata-rata 40o17’ atau 1 : 2 sampai 1 : 40, dan mencakup luas 13%
dari luas permukaan bumi.
3.
Tanjakan
Kontinental.
Daerah ini adalah transisi antara
benua dengan samudra, mempunyai kemiringan 1 : 50 sampai 1 : 800 dengan
rata-rata 1 : 150. Tanjakan continental merupakan tempat pengumpulan sedimen
yang berasal dari benua.
4.
Dasar Samudra, ( ocean floor ), meliputi
:
A.
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut
dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
B.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam
yang berbentuk palung laut ( trog ).
Pada ocean floor terdapat relief
bentukan antara lain :
1.
Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya
berada di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut
dan merupakan sebuah pulau.
Contoh : Gunung
Krakatau.
2.
Seamount, yaitu gunung di dasar laut
dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai
tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
Contoh : St.
Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
3.
Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang
bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat
di lautan pasifik.
4.
Punggung laut ( ridge ), yaitu punggung
pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh :
punggung laut Sibolga.
5.
Ambang laut ( drempel ), yaitu
pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh : ambang
laut sulu, ambang laut Sulawesi.
6.
Lubuk laut ( basin ), yaitu dasar laut
yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh : lubuk
laut sulu, lubuk laut Sulawesi.
7.
Palung laut ( trog ), yaitu lembah yang
dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi. Palung laut terjadi
karena adanya tabrakan antar lempeng ( subduksi ) yang sangat kuat antar
lempeng-lempengnya.
Contoh : palung
Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
c.
Kesimpulan
Ø Permukaan bumi memiliki
kenampakan alam yang sangat beragam. Tidak hanya di permukaan, tetapi di dalam
bumi.
Ø Kenampakan alam di permukaan bumi
antara lain dipengaruhi oleh tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, baik yang
berasal dari dalam bumi ( tenaga endogen ) maupun tenaga yang berasal dari luar
bumi ( eksogen ).
Ø Dari tenaga-tenaga endogen dan
eksogen tersebut dihasilkan relief-relief permukaan bumi.
Ø
Relief adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan,
dataran, atau cekungan yang terjadi karena adanya pengaruh tenaga-tenaga
pembentuk muka bumi, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen.
Ø Relief terbagi menjadi relief
daratan dan relief dasar laut.
Ø Relief daratan dibagi menjadi
Dataran rendah, dataran tinggi, kawasan pegunungan dan perbukitan, gunung,
danau, rawa, waduk, sungai, dan pantai.
Ø Relief dasar laut dibagi menjadi Landasan
Kontinen ( continental shelf ), Lereng benua ( continental slope ), Tanjakan Kontinental, dan Dasar
Samudra, ( ocean floor ).
keren baungueddd...mksh infonya.ini bisa membantu saya buat tugas..
ReplyDeleteMkasii infonyaa.
ReplyDeleteMuantep...kunjung balik gan
ReplyDeletehttp://viezo123.blogspot.com/
thx ya infonya
ReplyDeletethx ya infonya
ReplyDeletega ada yg bisa nyelesain tugas aku lah.....ga ada isinya maaf
ReplyDeleteInfonya sangat membantu, trimks
ReplyDelete