Translate

Tuesday 21 August 2012

SISTEM EKONOMI "TRADISIONAL"


SISTEM EKONOMI TRADISIONAL

A.    Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional.
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada Negara-negara yang belum maju dan mulai tertinggal.
B.     Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah :
Ø   Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana.
Ø   Hanya sedikit menggunakan modal.
Ø   Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang ditukar dengan barang)
Ø   Belum mengenal pembagian kerja (spesialisasi) dalam masyarakat.
Ø   Masih terikat tradisi.
Ø   Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Ø   Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Ø   Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
C.    Keuntungan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional.
*             Keuntungan sistem ekonomi tradisional :
v   Dalam sistem ekonomi tradisional tidak terdapat persaingan yang tidak sehat.
v   Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
v   Sistem perekonomian ini dilaksanakan berdasarkan atas kepentingan bersama, maka masing-masing individu tidak mengutamakan kepentingan pribadi yang artinya tidak individualistis.
v   Hubungan masing-masing individu sangat erat karena besarnya sikap tenggang rasa dan berbagi.
v   Kehidupan ekonomi masyarakat cenderung stabil.
*             Kelemahan sistem ekonomi tradisional :
v   Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
v   Mutu barang hasil produksi masih rendah.
v   Dikarenakan sistem ini masih menggunakan sistem barter, maka masyarakat hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan primer.
v   Menganggap tabu perubahan sehingga sulit berkembang.
v   Tidak memperhatikan efisiensi dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi.
v   Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan bukan meningkatkan taraf hidup.
D.    Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional.
Saat ini sudah tidak ada lagi Negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Namun di beberapa daerah terpencil, seperti suku badui dalam dan yang lainnya, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
E.     Kesimpulan.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi tradisional adalah sistem perekonomian yang masih menggunakan teknologi sederhana dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. Dalam sistem ekonomi tradisional dikenal istilah barter dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang menganut sistem perekonomian tradisional ini lenih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi sehingga tidak individualistis. Kegiatan ekonomi pada sistem ekonomi tradisional ditujukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan primer bukan meningkatkan taraf hidup. Sistem ekonomi tradisional ini biasanya sulit berkembang.

No comments:

Post a Comment