Translate

Tuesday 21 August 2012

Sitoskeleton: pengertian, struktur, dan fungsi

SITOSKELETON
1.1.       Pengertian
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Jaring-jaring ini terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu mikrofilamen (filament aktin) , mikrotubulus, dan intermediat filament. Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan saling berkoordinasi. Dengan tiga tipe filament ini, struktur sel dapat bervariasi antara satu sel dengan sel lainnya. Efektivitas kerja ketiga filamen protein ini bergantung pada jumlah protein asesori yang menghubungkan filamen ke komponen sel lain. Protein asesori penting untuk mengontrol perakitan filamen sitoskeleton pada posisi tertentu, termasuk di dalamnya protein motorik yang mengerakkan organel pada filamen atau filamen itu sendiri.

1.2.       Struktur Sitoskeleton
Susunan struktur filamen ini mirip barisan semut. Tersusun rapih dan jika ada yang meninggalkan rombongan, barisan dapat menyusun kembali dalam kecepatan tinggi.

1.3.       Fungsi Sitoskeleton
Sitoskeleton memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1.      Mengatur distribusi dan tingkah laku dinamis dari filamen.
2.      Sitoskeleton menjaga bentuk sel (binatang) dengan desain arsitekturalnya dan sebagai tempat berlabuh bagi organela di dalam sitosol.
3.      Sitoskeleton bertanggung jawab dalam motilitas di dalam sel, seperti kontraksi otot dan siklosis, pergerakan internal dari sitoplasma.
4.      Selama siklosis, organela dipindahkan di sepanjang saluran sitoskeletal di dalam sitosol.
5.      Sitoskeleton bertanggung jawab untuk pergerakan sel dan pergerakan eksternal seperti pergerakan amuboid dari sel darah putih dan migrasi sel selama perkembangan.
6.      Sitoskeleton juga berperan dalam pembelahan sel 
1.4.       Bagian-Bagian Sitoskeleton
Sitoskeleton terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu mikrofilamen (filament aktin), mikrotubulus, dan intermediat filamen. Adapun penjelasan dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :
a.         Mikrotubulus

1.      Pengertian
Mikrotubula adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin dan bersifat lebih kokoh dari aktin. Mikrotubula merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar ( dengan diameter kira-kira 25 nm yang tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin.) dan dapat membentuk organel berupa sentriol ( berbentuk silindris dan disusun oleh mikrotubulus dengan sangat teratur, saat membelah,  akan membentuk benang-benang gelendong inti ), silia dan flagella ( merupakan tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan ).  Mikrotubula memiliki dua ujung yaitu ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubula, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubula untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik.
2.      Struktur
Struktur Mikrotubulus berupa batang lurus dan berongga (diameter sekitar 25 nm dan panjang 200 nm-25 µm). Dinding tabung berongga dan dibangun dari protein globular yang disebut tubulin. Ada dua jenis protein tubulin penyusun tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β.

3.      Fungsi
Fungsi mikrotubula, yaitu:
1.      Memberi bentuk dan mendukung sel.
2.      Mengatur posisi organel di dalam sel.
3.      Sebagai jalur yang dapat digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak.
4.      Pergerakan kromosom dalam pembelahan sel.
5.      Berfungsi dalam pembentukan sentriol, flagella, dan silia.
6.      Berfungsi dalam pergerakan kromosom selama pembelahan sel.
7.      Transport senyawa atau bahan-bahan intraselular.
8.      Berfungsi dalam morfogenesis sel.
9.      Berfungsi dalam pergerakan dari sel (cilia dan flagella).
10.  Berfungsi dalam migrasi vakuola endositosis.
11.  Berfungsi dalam pembebasan partikel-partikel sekresi.
12.  Berfungsi dalam polaritas selular.
13.  Mempertahankan struktur membran sel.
b.        Mikrofilamen
1.      Pengertian
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin (suatu protein globular) dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berdiameter antara 7 nm. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Mikrofilamen biasanya banyak terdistribusi dibawah permukaan membran plasma.

2.      Struktur

Mikrofilamen berbentuk seperti batang padat, mengandung dua untaian rantai aktin globular ( bulat ) yang saling bertaut, lembut dan tipis dengan diameter 7 nm. Mikrofilamen memiliki panjang yang bervariasi. Mikrofilamen tersusun dari molekul aktin. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot diselingi dengan filamen lebih tebal yang terbentuk dari protein disebut miosin. Mikrofilamen banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3.      Fungsi
Mikrofilamen mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1.      Menahan tegangan (gaya tarik).
2.      Mempertahankan bentuk sel.
3.      Berperan dalam perubahan bentuk sel kontraksi otot.
4.      Mikrofilamen biasanya membentuk jaringan sub membran plasma untuk mendukung  bentuk sel.
5.      Kontraksi otot (filamen aktin bergantian dengan serat yang lebih tebal dari myosin, membentuk protein motor, dalam jaringan otot).
6.      Siklosis (pergerakan komponen sitoplasma di dalam sel).
7.      Pergerakan ‘amuboid’ dan fagositosis. 
8.   Bertanggung jawab untuk pemutusan galur pada sitokinesis He

3 comments: